2. Sistem Air Conditioner (AC)


Ketersediaan : Tersedia

Kenyamanan dalam suatu ruangan diperkantoran atau rumah, merupakan kebutuhan, terutama di Indonesia yang memiliki iklim tropis (panas). Karena itu system pendingin udara atau system tata udara (system AC) telah menjadi kebutuhan di gedung-gedung perkantoran, mall / plaza, bandara, rumah dan lain-lain.
Diantara fungsi dari sistem tata udara / air conditioning adalah:
Mengatur suhu udara
Mengatur sirkulasi udara
Mengatur kelembaban (humidity) udara
Mengatur kebersihan udara

Dengan demikian, secara umum sistem tata udara berfungsi mempertahankan kondisi udara baik suhu maupun kelembaban agar udara terasa lebih nyaman.

1. Hal Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Merencanakan Pemasangan AC

Sebelum merencanakan atau memasang AC, maka perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut agar AC tersebut bisa berfungsi maksimal dan efisien
Penggunaan atau fungsi ruang
Penggunaan ruang berpengaruh terhadap suhu ruangan karena pada dasarnya manusia yang mengisi suatu ruangan mengeluarkan kalori yang cukup tinggi. Kamar tidur yang hanya diisi dua orang berbeda dengan ruang keluarga yang frekwensi keluar masuk penghuninya cukup tinggi. Semakin banyak pengguna maka semakin besar daya AC yang dibutuhkan.
Ukuran Ruangan
Ukuran ruangan menentukan berapa banyak BTU (british thermal unit) atau kecepatan pendinginan. BTU adalah kecepatan pendinginan untuk ruangan satu meter persegi dengan tinggi standar (umumnya tiga meter). Semakin besar satu ruangan tentunya akan semakin besar pula BTU yang dibutuhkan.
Beban pendinginan
Beban pendinginan berasal dari dalam ruangan (internal heat gain). Misalnya dari jumlah penghuni, dan penggunaan penerangan, seperti lampu. Beberapa jenis lampu mengeluarkan panas yang tinggi, yang berarti juga harus memilih AC dengan daya yang lebih tinggi. Selain dari dalam, beban pendinginan juga berasal dari luar. Seperti cahaya matahari yang mengeluarkan energi panas melalui dinding, atap atau jendela.
Banyaknya jendela kaca
Saat ini banyak rumah yang mempunyai jendela kaca atau menggunakan blok kaca (glass block). Untuk ruangan yang menggunakan kaca sebanyak 70% atau lebih, sebaiknya gunakan kaca film yang dapat menahan sinar ultraviolet untuk mengurangi beban pendinginan.
Penempatan AC
Pemasangan unit indoor perlu memperhatikan arus angin (air flow) dari blower AC. Penentuan arus angin atau hembusan yang tepat membuat udara yang dikeluarkan lebih merata dan tidak hanya berkumpul di satu titik.
Selain itu, agar arus angin tidak mengenai pengguna secara langsung. Terpaan angin dingin secara terus menerus dapat berakibat buruk bagi kesehatan. Usahakan mengarahkan swing ke bagian atas kepala karena udara yang dikeluarkan AC mempunyai berat jenis yang lebih berat dari udara.
Penempatan kompresor harus diletakkan di tempat dengan sirkulasi udara yang cukup, ada tempat untuk udara masuk dan udara keluar, dan terlindung dari hujan. Untuk AC ukuran 1 PK, jarak yang aman antara unit indoor dengan kompresor berkisar antara 5-7 meter. Jika memasang AC lebih dari satu, hindari peletakkan kompresor secara berhadapan dengan kompresor lain. Sebaiknya letakkan sejajar sehingga sirkulasi udara tidak terganggu.

2. Faktor yang Harus diperhatikan dalam Memilih AC

Ada 3 faktor yang harus diperhatikan dalam memilih AC yaitu:
Daya pendinginan AC (BTU/h – British Thermal Unit per hour), Satuan dari pendinginan AC adalah BTU/h ( British Thermal Unit per hour)
Daya listrik (watt),
Daya Kompresor AC (PK atau HP atau daya kuda).
Isilah PK atau HP atau daya kuda (Paard Kracht/Daya Kuda/Horse Power (HP) pada AC sebenarnya merupakan satuan daya pada kompresor AC bukan daya pendingin AC. Untuk daya pendingin AC satuannya BTU/hr.

3. Jenis Sistem pendingin AC

Dalam proses pendinginan udara, system pendingin udara dibagi menjadi 2 jenis, yaitu: mengunakan system direct cooling (system langsung), dan system tidak langsung (indirect cooling).
Direct Cooling (Sistem Langsung). Dalam sistem ini udara didinginkan langsung oleh refrigerant dengan menggunakan mesin paket seperti window unit, atau tanpa ducting.
Indirect cooling Sistem (system tidak langsung). Dalam system ini dipakai media air es / chilled water dengan temperature sekitar 5 . C’. Model ini banyak dipakai dalam bangunan tinggi, disamping menghemat tempat juga biaya operasional lebih efisien. Dalam model ini diperlukan mesin pembuat air es / chilled yang dinamakan dengan Chiller. Dan air es didistribusikan melalui pipa menuju AHU (Air handling unit), sebagai pengolah sirkulasi udara.

4. AC Sistem Pendingin Udara (refrigerant (Air Cooling System)
Dalam system ini, menggunakan refrigerant sebagai media pendingin ruangan. Sistem ini merupakan system yang dipakai pada skala ruangan yang lebih kecil, seperti rumah, perkantoran sekala kecil, atau ruang-ruang control yang memerlukan perlakuan khusus dalam hal temepeartur/ suhu. Dan jenis yang umum digunakan. Jenis ini kurang cocok untuk pendinginan ruangan yang besar, karena disamping ruangan yang dibutuhkan sangat besar, terutama outdoor, juga dalam pengoperasiannya lebih mahal.
Ada beberapa varian jenis Ac yang menggunakan refrigerant sebagai media pendingin, yaitu:
AC Split
AC split merupakan AC yang dipegunakan di rumah-rumah. Umumnya berkapasitas rendah. AC ini terdiri dari 1 outddot dan 1 indoor.
AC VRV
Merupakan suatu AC yang mempunyai outdoor 1 buah, tetapi mempunyai indoor yang banyak (lebih sari 1)
AC Presisi
Seperti halnya AC biasa AC presisi pada prinsipnya sama dengan AC biasa, tetapi ia biasanya terdiri dari 2 buah aC yang dipasang berhadapan, dan bekerka secara sequencing (bergantian) , tergantung berapa jam ia di setel. AC presisi ini biasanya digunakan di bank-bank, untuk pendinginan mesin sortir atau data center
AC split Duct

5. AC Central Sistem Pendingin Air ( Water System)
Termasuk system indirect cooling (pendinginan tidak langsung), dimana proses pendinginan menggunakan air sebagai media, yang diproses oleh AHU (air handling Unit) atau FCU. Sistem pendinginan melalui air sebagai media, digunakan pada gedung-gedung besar, seperti mall. Bandara atau perkantoran yang besar. Sistem ini dalam operasionalnya lebih efisien diibandingkan dengan menggunakan refrigerant secara langsung, tetapi investasi awal yang sangat mahal.
Diantara perlatan utama dalam system ini adalah:
Chiller.
Chiller merupkan mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( AHU, FCU / Fan Coil Unit).
Menurut jenis compressornya, chiller ada 3 jenis: Reciprocating, Screw, Centrifugal. Dan berdasar cara pendinginan condensornya, chiller ada 2 macam, yaitu: air cooler (pendinginan oleh angin), dan water cooler (pendinginannya oleh air).

AHU dan FCU.
Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.

Cooling Tower( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower yang suhunya lebih rendah.

Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ). berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump). Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin dari kondensor Chiller ke Tower dan seterusnya.

Lihat juga