Ketika kita akan memulai mendesain sistem plumbing dalam suatu gedung, setidaknya kita harus mendesain item sebagai berikut:
Mendesian sistem penyediaan air bersih, termasuk penyediaan air panas pada apartemen atau hotel jika diperlukan.
Mendesain sistem penyaluran air buangan dan vent
Mendesain ground tank, roof tank dan pompa yang digunakan
Menghitung Bill of Quantity (BQ) dan rencana anggaran biaya
1. Mendesain Sistem Penyediaan Air Bersih
Dalam mendesain sistem penyediaan air bersih, yang harus diperhatikan adalah
Sumber air bersih.
Sumber air bersih untuk mensuplay gedung berasal dari mana? Apakah dari PDAM atau sumur deep well atau gabungan dari PDAM dan sumur deep well
Sistem Distribusi.
Sistem distribusi meliputi sistem yang akan di pakai dalam menyalurkan sistem air bersih ke outlet, atau dari tandon (ground tank) ke roof tank (tandon atas), dan juga pemipaan. Dalam penyaluran airbersih ke outlet menggunakan sistem grafitasi atau menggunakan pompa booster. Dan juga perencanaan pompa transfer serta memakai sistem wlc (water level control) atau manual
Sistem Pemipaan
Dalam mendesain sistem air bersih ini, yang tak kalah pentingnya adalah menentukan jenis pipa yang akan digunakan. Untuk pipa transfer biasanya menggunakan pipa galvanis, sedangkan untuk pipa pipa yang ke outlet, apakah menggunakan pipa galvanis, PVC atau PPR. Dewasa ini pipa PPR biasanya menjadi pilihan utama untuk air bersih yang menuju outlet.
Sedang untuk pipa transfer biasanya menggunakan pipa galvanis.
Kapasitas air yang dibutuhkan
Kita juga harus mengetahui jumlah kapasitas dari ar bersih yang dibutuhkan. Ada beberapa metode dalam menentukan kapasitas dari sistem air bersih tersebut. Ada beberapa item yang harus diperhatikan, yaitu
Jumlah penghuni berapa?
Pemakaian air rata-rata per hari (Q) = Jumlah penghuni x pemakaian air rata rata sehari, misal untuk apartemen 250 liter per orang
Debit air rata-rata per hari (Qd) = 120% x Q, dimana 20 % merupakan tambahan untuk antisipasi kebocoran, perawatan alat plumbing, dan kebersihan gedung.
Pemakaian air per jam (Qh) = Qd /t dimana t = lamanya waktu pemakaian ai per hari (jam)
Pemakaian air pada jam puncak (Qh max) = C1 x Qh , dimana C1 = koefisien: 1,5 – 2,0